Batu Chalcedony adalah spesies batu permata yang termasuk ke dalam kelompok mineral Quartz. Secara teknis, Chalcedony adalah istilah Gemologi untuk semua jenis Quartz
dalam bentuk Cryptocrystalline, yang bisa memiliki beragam warna,
ukuran, dan pola. Namun, saat ini istilah “Chalcedony” paling sering
digunakan untuk mereferensikan jenis yang lebih spesifik dari
Cryptocrystalline Quartz, sering disebut sebagai “Actual Chalcedony”
atau “Chalcedony yang sebenarnya”, atau “Chalcedony dalam arti sempit”.
Untungnya, untuk meminimalkan kebingungan, sebagian varietas lain dari
Cryptocrystalline Quartz diperdagangkan menggunakan nama dagang individu
mereka sendiri, seperti Banded Agate, Carnelian, atau Jasper.
Batu Chalcedony bisa dikenali melalui sifat tembus cahayanya, kesolidan
warna terangnya, biasanya mulai dari kebiruan sampai putih atau
abu-abu.
Cryptocrystalline Quartz adalah bentuk padat dari silica,
yang berarti memiliki kristalisasi yang sangat halus. Bahkan,
kebanyakan kristal Cryptocrystalline sangat halus sehingga
partikel-partikelnya bahkan tidak bisa dilihat di bawah mikroskop.
Beberapa material Cryptocrystalline mungkin di-subklasifikasikan lagi
sebagai “Microcrystalline”, yang mengacu pada material Cryptocrystalline
dengan kristal yang sedikit lebih besar (bisa dilihat ketika diiris
tipis dan diamati di bawah mikroskop polarisasi).
Dalam beberapa
waktu, Chalcedony dianggap sebagai varietas Cryptocrystalline Quartz
yang berserat, tetapi kemudian diketahui bahwa itu adalah kombinasi
Quartz dan mineral silikat lainnya; Moganite (Polimorph Quartz). Quartz
dan Moganite memiliki komposisi kimia silikon dioksida yang sama, tetapi
memiliki struktur kristal yang berbeda. Moganite adalah Monoclinic,
sedangkan Quartz termasuk ke dalam sistem kristal Trigonal. Chalcedony
terbentuk dengan sistem kristal Hexagonal.
Nama “Chalcedony”
sebenarnya berasal dari kata latin “Chalcedonius”, yang diduga berasal
dari “Chalcedon”, sebuah pelabuhan kuno di Asia Minor (Anatolia),
sekarang adalah Kadikoy, Turkey.
Batu Chalcedony terkenal karena kualitasnya setelah dipoles. Pada
kenyataannya, setelah dipoles lama, beberapa varietas Chalcedony bisa
menunjukkan cahaya yang sepertinya berasal dari dalam. Batu Chalcedony
Quartz adalah tanpa diragukan lagi merupakan salah satu material yang
paling penting sepanjang masa, tidak hanya untuk perhiasan, tetapi juga
merupakan bahan penting untuk berbagai keperluan ilmiah dan juga
industri.
Cara Mengidentifikasi dan Mengenali Batu Chalcedony:
Batu
Chalcedony Quartz biasanya bisa dibedakan dengan mineral lainnya
melalui komposisi (silikon dioksida), struktur kristal heksagonal, dan
tingkat kekerasannya (6,5 sampai 7 skala Mohs). Batu Chalcedony juga diketahui memiliki sedikit Piezoelectricity, mirip dengan batu Tourmaline, yang artinya bisa membawa muatan listrik kecil.
Chalcedony yang memiliki rumus kimia SiO
2 ini secara teknis bisa mengacu pada setiap batu yang Translucent
(tembus cahaya tapi tidak transparan), Cryptocrystalline Quartz dengan
satu warna, tetapi dalam perdagangan permata, digunakan untuk merujuk
kepada spesimen dengan warna kebiruan, putih, atau abu-abu. Warna yang
paling umum adalah biru-putih, kekuning-kuningan, cokelat muda, abu-abu,
kuning, atau coklat. Warna Chalcedony paling sering berasal dari jejak
besi, nikel, tembaga dan atau titanium.
Batu Chalcedony memiliki tingkat kejelasan (Clarity) buram atau Opaque
(tidak tembus cahaya) sampai Translucent (tembus cahaya tapi tidak
transparan). Yang tembus cahaya lebih diinginkan daripada yang buram.
Batu ini memiliki kemilau yang menarik ketika dipotong dan dipoles,
sering terlihat seperti berlilin atau seperti kaca dan sedikit
membosankan. Umumnya, Chalcedony warnanya kabur seperti susu (Clarity
atau tingkat kejelasan seperti ini tidak mempengaruhi nilai
keseluruhan). Distribusi warna yang kabur ini merupakan indikasi
keaslian yang bagus, selama tidak mempengaruhi kualitas tembus
cahayanya.
Batu Chalcedony kadang-kadang warnanya ditingkatkan melalui pencelupan atau treatment Dyed (menambahkan bahan pewarna ke dalam pori-pori atau retakan-retakannya untuk mengubah atau memperkuat warnanya). Treatment Irradiated
(batu melalui proses radiasi untuk memperbaiki, memperkuat, atau
mengubah warnanya) sangatlah tidak umum dan tidak pernah terdengar. Batu
Chalcedony juga bisa dipanaskan melalui proses treatment Heated
(memanaskan pada suhu yang tinggi untuk meningkatkan warna dan
kejelasannya. Treatment ini biasanya dilakukan pada batu mulia jenis Sapphire, Ruby, Tanzanite, Apatite dan Zircon
biru), tetapi pemanasan ini hanya sering menghasilkan warna kemerahan.
Treatment pemanasan, iradiasi, dan pencelupan sangat tidak umum untuk
“Actual Chalcedony”, tetapi lebih banyak dilakukan pada varietas lain
Chalcedony. “Actual Chalcedony” biasanya dibiarkan tanpa treatment
ataupun proses peningkatan lainnya mulai dari lokasi tambang sampai ke
pasar. Batu Chalcedony cukup berpori, yang memungkinkan untuk dengan
mudah dicelup dengan warna lain untuk meniru batu permata lainnya
(treatment Dyed). Dalam kebanyakan kasus, treatment pencelupan dilakukan
tidak dengan maksud untuk meniru jenis permata lain, seperti batu Pirus (Turquoise) atau Howlite, namun hal itu dilakukan untuk meniru varietas lain dari Chalcedony itu sendiri, seperti Carnelian atau Banded Agate.
Sebelum melalui proses tretment Dyed ini, beberapa batu mungkin telah
diputihkan terlebih dahulu untuk membantu mendapatkan warna yang
diinginkan saat pencelupan.
Meskipun membedakan batu Chalcedony
Quartz dengan mineral lain cukup mudah, mengidentifikasi varietas
individu dari dalam kelompok Chalcedony itu sendiri bisa sangat sulit,
karena hal ini membutuhkan pengamatan yang tepat dari warna, pola,
kandungan kimia, dan bahkan asalnya. Faktor lain yang menyulitkan
mengidentifikasi varietas Chalcedony adalah karena banyaknya nama dagang
yang digunakan.
Beberapa varietas resmi dari Chalcedony yang paling populer diidentifikasi sebagai berikut:
- Agate:
Agate memiliki beberapa warna. Beberapanya memiliki warna solid,
seperti hijau dan hitam, tetapi sebagian besar batu yang tersedia di
pasar saat ini telah dicelup atau treatment Dyed (ditambahkan bahan
pewarna ke dalam pori-pori atau retakan-retakannya untuk mengubah atau
memperkuat warnanya) untuk mendapatkan warnanya. Agate memiliki varietas
yang tak terhitung jumlahnya, Banded Agate adalah yang paling populer
dan terkenal. Salah satu jenis yang paling langka adalah Fire Agate,
yang menunjukkan properti warna-warni, yang mencerminkan warna merah,
emas, hijau dan biru ungu muda. Agate yang populer lainnya antara lain:
Agate Jasper, Agate Geode, Dendritic Agate, Tree Agate, Botswana Agate, Blue
Lace Agate, Fossil Agate, Iris Agate, Laguna Agate, Landscape Agate,
Scenic Agate, Tube Agate, Snakeskin Agate, Sweetwater Agate, Mohave Blue
Agate, Thunderegg Agate, Fairburn Agate, Dryhead Agate, dan Lake
Superior Agate.
- Bloodstone: Bloodstone
adalah batu buram atau Opaque (tidak tembus cahaya), Chalcedony
berwarna hijau tua dengan bercak merah sampai coklat yang disebabkan
oleh oksida besi. Beberapanya mungkin memiliki bercak kuning, yang
dikenal sebagai “Plasma” dalam perdagangan permata.
- Blue Chalcedony:
kadang-kadang disebut sebagai “Mohave” dan “Mt. Airy blues”, yang
berasal dari California dan Nevada, berwarna sedikit biru keabu-abuan,
intensitas warnanya ringan sampai menengah. Blue Chalcedony dari Namibia,
yang sering disebut “African Blue”, warnanya mulai dari keabu-abuan
sampai mendekati biru dari terang sampai sedikit gelap. Blue Chalcedony
yang paling berharga adalah yang berasal dari Oregon, United States. Warna birunya sedikit termodifikasi karena adanya jejak warna merah muda, menghasilkan batu permata yang terlihat seperti lavender. Batu ini dikenal sebagai “Holly Blue”.
- Carnelian:
warnanya oranye kuning, mendekati oranye kemerahan sampai coklat
keoranyean. Bervariasi mulai dari yang semi buram atau semi-Opaque
(tidak tembus cahaya) sampai Translucent (tembus cahaya tapi tidak
transparan). “Carnelian Onyx” adalah batu berlapis dengan dasar berwarna
merah dan lapisan atas berwarna putih.
- Chrysocolla Chalcedony: Chrysocolla
Chalcedony dipasarkan sebagai “Gem Silica”, yang merupakan salah satu
varietas Chalcedony yang paling berharga dan langka. Memiliki warna biru
lembut sampai hijau-biru. Batu ini bisa buram atau Opaque (tidak tembus
cahaya) atau mendekati transparan, yang transparan yang paling
berharga. Batu ini mendapatkan warnanya karena adanya unsur tembaga.
- Chrysoprase:
Chalcedony berwarna hijau apel yang warnanya berasal dari nikel, mulai
dari hampir buram atau Opaque (tidak tembus cahaya) sampai hampir Transparent
(tembus cahaya tanpa difusi berlebihan atau mungkin memiliki rutile
berwarna hitam atau cokelat kemerah-merahan atau inklusi lainnya).
Spektrum warnanya yang meliputi warna hijau zaitun sampai mendekati
hijau murni. Batu ini dengan kualitas yang sangat halus dan potongan
yang sangat jenuh sering disalahpahami sebagai “Imperial Jade”.
- Onyx:
Onyx adalah batu berlapis dengan dasar berwarna hitam dan lapisan atas
berwarna putih. Chalcedony yang hanya memiliki satu warna saja
kadang-kadang disebut sebagai Onyx.
- Petrified Wood:
juga disebut fosil kayu, adalah sisa-sisa organik yang menjadi fosil
dan membatu. Biasanya, sisa-sisa organik ini digantikan oleh mineral
Chalcedony, menghasilkan batu permata yang terlihat seperti kayu ketika
dipoles dengan baik. Arizona adalah sumber komersial yang paling
terkenal, terutama di tanah milik pribadi dari suku Navajo dan Apache
dekat Petrified National Forest. Batu ini cocok untuk semua jenis
perhiasan, benda seni, dan ukiran-ukiran hias yang dipoles.
Ada
begitu banyak nama dagang “tidak resmi” untuk berbagai varietas dari
Chalcedony, sehingga hampir mustahil untuk mengetahui semuanya, hal ini
terutama karena nama-nama baru sering muncul dan varietas baru terus
menerus “ditemukan”, yang sebagian besar hanya menggunakan nama wilayah,
biasanya nama lokasi penambangan. Nama regional yang “tidak resmi” ini
biasanya hanya digunakan oleh kolektor batu permata yang serius,
sementara nama dagang yang secara “resmi diakui” biasanya digunakan oleh
industri permata, untuk meminimalkan kebingungan dan konflik. Berikut
ini beberapa nama-nama batu Chalcedony yang digunakan dalam perdagangan
permata:
- Nama dagang batu Chalcedony yang paling populer: Agate, Jasper, Onyx, Carnelian, Cat’s Eye Quartz, Golden Quartz (juga disebut Lemon Quartz), Beer Quartz atau Whiskey Quartz, Mystic Quartz, Rose Quartz, Tiger’s Eye, Agate Geode, dan Aventurine.
- Nama dagang batu Chalcedony yang kurang begitu dikenal: Blue Quartz, Chrysocolla, Chrysoprase, Prase, Fire Agate, Sard, Sardonyx, Plasma, Chrome Chalcedony (Mtorodite), Carnelian Onyx, Hawk’s Eye, Prasiolite, Dumortierite Quartz, Tiger’s Eye Matrix, Chrysocolla Chalcedony (Gem Silica), dan Dendritic Agate.
Lokasi Penambangan Batu Chalcedony:
Chalcedony
adalah silika padat yang paling sering ditemukan di lingkungan sedimen
dan vulkanik. Daerah yang memiliki aktivitas gunung berapi sering
memiliki deposit Chalcedony yang berlimpah. Dalam banyak kasus, silikon
dioksida membentuk “band” yang kadang-kadang mudah terlihat dan paralel,
seperti yang terlihat di Banded Agate. Namun, sebagian besar material
deposit muncul dalam bentuk bercampur atau tidak jelas dilihat dengan
mata, seperti Carnelian, Moss Agate, dan “Actual Chalcedony”.
Meskipun
beberapa daerah lebih dikenal daripada yang lain, deposit Chalcedony
berkualitas tinggi dapat ditemukan di seluruh dunia. Hampir semua
wilayah United States dikenal menghasilkan Chalcedony. Sumber penting
lainnya untuk yang warnanya lebih muda, tembus cahaya, dan kebiruan ada
di Uruguay, India, Madagascar, Myanmar (Burma), Mexico, Brazil, dan Southwestern Africa.
Berikut adalah beberapa sumber penting yang lebih rinci menghasilkan varietas Chalcedony tertentu:
- Australia: Agate, Chrysoprase, Bloodstone
- Brazil: Agate, Chalcedony, Bloodstone, Chrysoprase
- China: Agate, Bloodstone
- India: Agate, Chalcedony, Bloodstone, Carnelian, Chrysoprase
- Kazakhstan: Chrysoprase
- Madagascar: Agate, Chalcedony, Chrysoprase
- Mexico: Agate
- Mongolia: Agate
- Namibia: Agate, Blue Chalcedony, Chalcedony
- Russia: Chrysoprase
- South Africa: Chrysoprase
- Sri Lanka: Chalcedony
- Tanzania: Chrysoprase
- United States:
Agate (Montana dan Wyoming), Chalcedony (California), Chrysocolla,
Chalcedony, Petrified Wood (Arizona), Bloodstone, Blue Chalcedony
(California, Nevada, dan Oregon).
- Uruguay: Agate, Chalcedony
- Zimbabwe: Chalcedony, Chrysoprase
Penggunaannya Sebagai Perhiasan:
Sepanjang
masa, Batu Chalcedony merupakan salah satu batu permata yang paling
penting untuk perhiasan dan batu hias. Tidak seperti batu permata
berwarna lainnya, batu Chalcedony sering bisa ditemui di toko-toko
perhiasan lokal, terutama varietas umum seperti Agate, Carnelian, dan
Onyx. Batu ini adalah favorit bagi penggemar dan pencinta perhiasan,
karena harganya yang terjangkau, banyak jenisnya, sifat tembus
cahayanya, warna, bentuk, dan polanya.
Chrysoprase dengan warna
hijau apel, dan “Gem Silica” yang langka adalah varietas Chalcedony yang
paling berharga. Batu tersebut bisa memiliki harga yang sangat tinggi
dan sering digunakan pada desain perhiasan kelas atas. “Actual
Chalcedony” hanya baru-baru ini saja menjadi populer digunakan pada
perhiasan, meskipun telah digunakan selama berabad-abad untuk seni
dekoratif dan perhiasan tradisional. Semua Chalcedony Quartz sangat
cocok untuk semua jenis desain perhiasan, seperti liontin, kalung, dan
bahkan cincin yang digunakan sehari-hari. Batu Chalcedony memiliki daya
tahan dan tingkat kekerasan yang sanggup memenuhi kebutuhan perhiasan
pada umumnya, sehingga sangat tahan lama digunakan. Batu ini bisa di
desain berkelas, tradisional, kuno, ataupun modern tergantung pada
bagaimana Anda memakainya dan tidak memerlukan perawatan khusus. Batu
Chalcedony adalah favorit bagi pria dan wanita karena fleksibilitasnya.
Perawatan Batu Chalcedony:
Batu
Chalcedony adalah varietas dari Quartz, dan semua Quartz dianggap cukup
tahan lama dibandingkan dengan kebanyakan batu permata lainnya. Batu
Chalcedony bisa dengan mudah dibersihkan dengan menggunakan air yang
hangat, sabun ringan, dan kain atau sikat yang lembut. Pastikan untuk
membilas dengan bersih untuk menghilangkan sisa-sisa residu sabun.
Meskipun Quartz memiliki tingkat kekerasan dan daya tahan yang sangat
baik, masih ada batu permata lain yang bisa menggores batu Chalcedony,
seperti batu Berlian (Diamond), batu Safir (Sapphire), Spinel, dan batu Topaz.
Hindari mencampurnya dengan batu permata lain ketika menyimpannya,
untuk mencegah gesekan dan goresan yang tidak diinginkan antar sesama
batu permata.
Seperti halnya batu permata lainnya, hindari
menggunakan pembersih berbahan kimia keras (seperti pemutih atau yang
mengandung asam sulfat) ketika merawat atau membersihkan batu
Chalcedony. Batu ini cukup berpori, sehingga mudah bernoda dan menyerap
bahan kimia atau warna lain. Hindari kontak yang terlalu lama dengan
panas yang ekstrim, karena pemanasan bisa mengubah warna batu permata
secara permanen. Ketika menyimpan batu Chalcedony, bungkus dengan
menggunakan kain yang lembut dan letakkan di dalam kotak yang berlapis
kain untuk memberikan perlindungan tambahan. Selalu lepas perhiasan batu
permata sebelum berolahraga atau beraktivitas berat lainnya.
Sumber