Batu garnet merupakan batu yang jarang ditemui di Indonesia. Hal ini dikarenakan batu garnet adalah batu dari luar negeri dan tidak ada daerah di Indonesia yang merupakan penghasil batu ini.
Batu garnet memiliki komposisi kimia utama kalsium, magnesium, alumunium, ferum2+, ferum3+, kromium, mangan dan titanium. Batu ini memiliki berbagai jenis, bergantung dari komposisi kimianya yang menyebabkan perbedaan warna. Berikut nama batu garnet berdasarkan warnanya :
Nama
|
Warna
|
Origin
|
Almandine
|
Merah keunguan
|
Namibia, Zimbabwe, Tanzania, Sri Lanka
|
Pyrope / Malaya garnet / Mali garnet
|
Merah tua
|
Afrika Selatan, Zimbabwe, Tanzania, Bohemia, Meksiko, Argentina dan Australia
|
Rhodolite
|
Merah jambu
|
Amerika, Zimbabwe, Tanzania, Sri Lanka
|
Spessartite / Mandarin Garnet
|
Oranye
|
Virginia, California, Mexiko, Madagascar, Jerman, Italy
|
Hessonite
|
Kuning, hijau muda (yg bagus spt citrine, yellow topaz, yellow safir
|
Sri Lanka, Kanada, Brazil
|
Grossular
|
Hijau kekuningan, kuning madu
|
Sri Lanka (kuning madu), Amerika, Madagascar (hijau), Kenya, tanzania (hijau dan warna lain), Pakistan
|
Uvarovite
|
Hijau botol
|
Namibia dan Ural (Russia)
|
Garnet memiliki kekerasan 6,5 – 7,5 skala mohs. Dan dikategorikan sebagai permata kelas III, sekelas dengan citrine dan torquise. Diantara semua jenis garnet yang memilik harga paling tinggi dari yang lain adalah jenis Uvarovite Garnet, karena memiliki kilauan yang melebihi kilauan berlian.