Home » » Batu Idocrase (Sungai Dareh)

Batu Idocrase (Sungai Dareh)

Gambar Batu Idocrase (Sungai Dareh) 01 
Artikel dibawah ini membahas tentang asal, jenis, dan perawatan batu Idocrase (Sungai Dareh). Jika Anda ingin mengetahui kisaran harga batu ini, Anda bisa melihatnya disini: Harga Batu Idocrase
Batu Idocrase (di Indonesia biasa disebut dengan nama batu Sungai Dareh) adalah batu permata langka, yang biasanya ditemukan dalam nuansa hijau dan kadang-kadang coklat kuning atau biru pucat. Batu ini termasuk ke dalam kelompok silikat mineral, yang didefinisikan secara khusus sebagai calcium-aluminum-silicate. Dalam banyak kasus, nama “Idocrase” digunakan untuk merujuk pada bentuk batu permata, sementara nama “Vesuvianite” lebih digunakan untuk mereferensikan bentuk kristalnya yang kasar. Nama “Vesuvianite” berasal dari nama gunung berapi Vesuvius di mana batu Idocrase pertama kali ditemukan.
Nama “Idocrase” berasal dari bahasa Yunani “Eidos” dan “Krausis” yang masing-masing memiliki arti sebagai “Bentuk” dan “Campuran”; mengacu pada kristalnya, yang sering memperlihatkan berbentuk campuran mineral lainnya. Batu Idocrase pertama kali diidentifikasi pada tahun 1795 oleh gemologist Jerman yang terkenal, Abraham Gottlob Werner. Werner juga orang pertama yang menemukan Chrysoberyl, batu permata penting dan kelompok mineral yang terkenal dengan efek mata kucingnya atau Cat’s Eye (Chatoyancy) dan jenis “berubah-warnanya” yang langka. Werner juga merupakan mentor dari Friedrich Mohs, pencipta tingkat kekerasan skala Mohs yang masih digunakan sampai saat ini.
Gambar Batu Idocrase (Sungai Dareh) 02

Cara Mengidentifikasi dan Mengenali Batu Idocrase:

Batu Idocrase memiliki rumus kimia Ca10(Mg, Fe)2Al4(SiO4)5(Si2O7)2(OH,F)4, yang secara gemologi batu Idocrase adalah campuran kompleks antara logam, oksigen, hidrogen, dan fluoride, yang diklasifikasikan sebagai calcium aluminum silicate. Berat jenisnya berkisar antara 3,32 sampai 3,47, kurang lebih sama seperti Tanzanite. Batu Idocrase memiliki indeks bias 1,700 sampai 1,723, sedikit lebih rendah dari Spinel dan Garnet. Batu Idocrase sedikit lebih lunak daripada batu Kuarsa (Quartz), dengan tingkat kekerasan 6,5 skala Mohs. Kristal batu Idocrase terbentuk dalam struktur tetragonal. Bentuk yang besar adalah hal yang umum, dan sering kali sangat sulit dibedakan dengan Grossular Garnet. Namun, Grossular Garnet jauh lebih keras dan struktur kristalnya Dodecahedral bukannya tetragonal.
Hampir semua batu Idocrase berwarna hijau, mulai dari hijau tua sampai coklat-hijau dan hijau-kuning sampai hijau-zaitun. Beberapa batu Idocrase langka bisa membentuk warna biru atau ungu pucat. Banyak juga yang memiliki dua warna, dan mungkin warna-warni dengan bintik atau bercak coklat kemerahan, putih, kuning, atau biru.
Clarity atau tingkat kejelasan kebanyakan batu Idocrase adalah buram atau Opaque (tidak tembus cahaya) dengan penampilan yang mirip dengan batu Giok (Jade). Yang Transparent (tembus cahaya tanpa difusi berlebihan atau mungkin memiliki rutile berwarna hitam atau cokelat kemerah-merahan atau inklusi lainnya) dan yang Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan) cukup langka. Batu Idocrase yang buram menunjukkan kemilau berminyak atau resin, sementara yang Transparent dan Translucent memperlihatkan kemilau seperti kaca.
Batu Idocrase biasanya tidak melalui proses treatment apapun. Batu ini adalah salah satu dari beberapa batu permata yang masih benar-benar alami tanpa treatment mulai dari tambangnya sampai ke pasar.
Batu Idocrase sangat populer di kalangan kolektor, tetapi kurang dikenal oleh desainer dan pecinta perhiasan umumnya. Tidak ada batu permata terkait lainnya dalam hal kimia pembentuk dan struktur kristalnya, namun ada beberapa jenis batu Idocrase sendiri. Bentuk besar kompak menyerupai batu Giok (Jade) disebut sebagai “Californite” atau “California Jade”. Batu Idocrase yang kaya kromium dikenal sebagai “Chrome Vesuvianite” dan yang berwarna biru langka dikenal sebagai “Cyprine”. “Mangan Vesuvianite” adalah batu Idocrase yang kaya akan Mangan dan berwarna kemerahan sampai ungu, dan “Wiluite” adalah batu Idocrase yang kaya akan Boran, tetapi saat ini, Wiluite dianggap sebagai spesies mineral yang berdiri sendiri.
Beberapa mineral lainnya yang terkait antara lain Grossular Garnet, Calcite, Zoisite, Serpentine dan Diopside. Ada juga batu permata lainnya yang sering keliru dianggap sebagai batu Idocrase, seperti batu Giok (Jade), Zircon, Tourmaline, Peridot dan Garnet.
Gambar Batu Idocrase (Sungai Dareh) 03

Lokasi Penambangan Batu Idocrase:

Batu Idocrase atau Vesuvianite telah ditemukan di sejumlah lokasi di dunia. Sering terbentuk dalam Skarn (limbah batuan atau silikat material yang tidak bernilai jual) dan deposit batu kapur melalui proses geologi kontak metamorfosis. Beberapa deposit batu Idocrase berkualitas yang paling terkenal ada di Quebec, Canada, dan gunung Vesuvius di Italy. Sumber penting lainnya juga ada di pegunungan Ural di Rusia, serta China, Norway, Pakistan, Sweden, Switzerland, Kenya, Tanzania, dan United States (California, Arkansas, Maine, Vermont, dan New Hampshire).
Penemuan yang terbaru di Kenya dan Tanzania telah menghasilkan beberapa batu Idocrase berkualitas yang transparan, meskipun dalam jumlah yang sangat terbatas. California menghasilkan batu berwarna hijau yang sering dipasarkan sebagai “Californite” atau dengan nama menyesatkan “California Jade”, karena kemiripan yang kuat dengan batu Giok (Jade). Di pertambangan Jeffrey di Quebec, Canada, batu Idocrase yang dihasilkan berwarna hijau-kuning, serta hijau-Zamrud yang kaya akan kromium dan ungu-violet yang sangat langka.

Penggunaannya Sebagai Perhiasan:

Batu Idocrase masih dianggap cukup keras dan cukup tahan lama. Hal ini sangat cocok untuk hampir semua desain perhiasan, seperti cincin, meskipun cincin yang menggunakan batu Idocrase harus dipakai dengan ekstra hati-hati. Karena sedikit lebih lunak daripada batu Kuarsa (Quartz), desain yang paling aman adalah anting-anting, liontin, gelang, dan kalung. Dalam perdagangan perhiasan, batu Idocrase tidak sering disebut sebagai Vesuvianite, tetapi ketika digunakan sebagai kristal penyembuhan, Vesuvianite sepertinya menjadi nama yang lebih disukai.

Perawatan Batu Idocrase:

Batu Idocrase sedikit lebih lunak daripada batu Kuarsa (Quartz), tetapi tidak memiliki Cleavage (kecenderungan kristal untuk pecah terbelah mengikuti struktur kristalnya) sehingga cukup tahan lama. Saat membersihkan, gunakan air hangat dan sabun atau deterjen yang ringan. Bersihkan batu dengan menggunakan kain yang lembut atau sikat halus. Pastikan untuk membilas dengan bersih untuk menghilangkan sisa-sisa residu sabun. Seperti kebanyakan batu permata lainnya, tidak disarankan menggunakan pembersih ultrasonik dan pembersih uap (Steam Cleaner). Jangan menggunakan pembersih berbahan kimia kuat seperti pemutih, yang mengandung amonia dan asam. Berhati-hatilah ketika menyemprotkan parfum atau hairspray, karena bahan kimianya bisa menyebabkan pengikisan pada batu. Hindari fluktuasi suhu yang ekstrim dan kontak yang terlalu lama dengan panas atau cahaya untuk mencegah kerusakan pada warna batu Idocrase.
Selalu lepas batu permata dan perhiasannya sebelum berolahraga, atau ketika terlibat dalam pekerjaan rumah tangga yang berat, seperti cuci piring. Hindari kontak dengan batu permata lainnya untuk mencegah terjadinya gesekan dan goresan. Ketika menyimpan batu permata, simpan secara terpisah dan berjauhan dari batu permata lainnya. Dianjurkan untuk selalu membungkus batu permata dengan kain yang lembut dan meletakkannya di dalam kotak perhiasan yang berlapis kain untuk memberikan perlindungan ekstra.Sumber
Share this article :
 
Support : Copyright © 2015. Info Panduan Cek - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger